Pada tahun 1985 kita mengingat Tragedi Heysel yang melibatkan Liverpool yang berakibat klub-klub Inggris dilarang tampil di semua turnemen antarklub Eropa selama lima tahun. Pada saat bersamaan industrialisasi sepakbola di Italia sedang dimulai sehingga persepakbolaan Italia lebih dilirik daripada persepakbolan Inggris apalagi Italia dipercaya kembali menjadi tuan rumah Piala Dunia 1990. Selepas Piala Dunia 1990, klub-klub Inggris sudah diperbolehkan kembali berlaga di kompetisi Eropa dan tidak menunggu lama, Manchester United langsung menjadi juara Piala Winners di tahun 1991. Seiring dengan perkembangan sepakbola, format Liga Inggris juga turut diubah pada tahun 1992. Promisi besar-besaran membuat Liga Inggris semakin dilirik lagi oleh para investor dan penggemar sepakbola.
Menjadi liga termahal ternyata berbanding terbalik dengan perkembangan tim nasional Inggris. Kedatangan bintang sepakbola kelas dunia ternyata menggusur potensi-potensi pemain sepakbola Inggris sehingga regenerasi yang dilakukan klub tidak efektif karena pemain muda hanya dijadikan pemain kelas dua. Hasil teranyar dapat kita lihat dari Piala Dunia yang sedang berlangsung di Brazil saat ini. Inggris langsung tersisih setelah dua kekalahan dari Italia dan Uruguay. Mimpi rakyat Inggris yang sudah terpendam selama hampir 50 tahun pun melayang.
- Pemain asli Inggris kalah bersaing dengan pemain asing di Liga Inggris sehingga mental bertanding kelihatan sangat kurang apalagi setelah kebobolan terlebih dahulu.
- Roy Hodgson tidak mampu memanfaatkan potensi pemain Inggris yang memiliki kecepatan dan stamina yang prima dan malah mudah terpengaruh pada permainan lawan terutama saat melawan Italia.
- Inggris hanya bermain dengan satu penyerang sehingga kurang mengigit dalam penyerangan ditambah lagi minimnya pemain tengah Inggris yang bertype pengumpan atau pemberi bola.
- Sebagian besar pemain Inggris yang dibawa ke Brazil minim pengalaman mengikuti turnamen besar seperti Piala Dunia atau Piala Eropa.
Namun bukan berarti ke masa depan Inggris tidak akan dapat berkembang, tentunya hasil di Brazil ini akan menjadi pelajaran bagi FA. Roy Hodgson masih layak dipertahankan karena dia ini pelatih bagus. Kalau kita lihat dari kualitas pemain Inggris, rata-rata umurnya masih muda dan jika mereka yang muda ini diberikan lebih banyak kesempatan bukan tidak mungkin 4-5 tahun ke depan kualitas mereka jauh lebih baik. FA juga seharusnya mulai membuat kebijakan tentang perlunya penggunaan pemain lokal dalam berkompetisi di Liga Inggris. Para penggemar sepakbola di dunia sangat berharap agar Inggris bisa menjadi tim yang layak untuk dilihat dan dinikmati permainannya.
1 COMMENT
[…] Bagaimana dengan Inggris? (Bersambung ke bagian kedua……………) […]