Pada tahun 1983 Graf mengawali tahun profesionalnya di usia 13 tahun dengan rangking awal 124 dunia. Walaupun sampai tahun 1985 Graf belum memenangi turnamen tetapi peringkatnya naik pesat menjadi rangking 6 dunia di akhir tahun 1985. Dengan melesatnya peringkat Graf, dia disebut-sebut merupakan penantang potesial bagi dominasi Chris Evert dan Martina Navratilova di tahun-tahun berikutnya.
Memasuki tahun 1986, penampilan Graf di arena tenis WTA sangat ditunggu-tunggu publik. Pada 13 April 1986, Graf berhasil memenangi gelar WTA pertamanya pada turnamen Family Circle Cup di South Carolina, AS. Sepanjang tahun 1986 ini Graf menjuarai total 8 turnamen WTA dan menutup tahun dengan peringkat 3 dunia.
Di tahun 1987, Graf yang semakin matang dalam permainan tenisnya tak terkalahkan sejak awal tahun. Graf mulai menapaki puncak dengan menjuarai Grand Slam pertamanya di French Open dengan mengalahkan Chris Evert di final. Pada tanggal 17 Agustus 1987, Steffi Graf menjadi petenis putri nomor satu dunia menggeser Martina Navratilova tetapi Graf dikalahkan Navratilova di final Wimbledon dan US Open. Hanya dua kekalahan itulah yang dialami Graf sepanjang tahun 1987 dan menutup tahun dengan 11 gelar WTA dan berada di peringkat satu dunia.
Tahun 1988 adalah tahun puncak keemasan bagi seorang Steffi Graf. Graf memenangi semua Grand Slam (Australian Open, French Open, Wimbledon dan US Open) dan menjadi orang ketiga yang melakukannya setelah Maureen Connolly Brinker (1953) dan Margaret Court (1970). Tetapi Graf memiliki keunggulan dibanding pendahulunya tersebut yaitu Graf melengkapinya memenangi Medali Emas pada Olimpiade Seoul 1988 yang menjadikan Graf sebagai satu-satunya petenis (baik putra maupun putri) yang mampu memenangi 5 turnamen major (Golden Slam) di tahun yang sama.
Dalam rentang 1987 s/d 1991 Steffi Graf mendominasi di tenis putri dunia dengan menduduki rangking satu dunia selama 186 minggu berturut – turut (rekor dunia baik putra maupun putri). Periode 4 tahun tersebut ditandai dengan persaingan sengit Graf – Navratilova di kancah tenis putri dunia. Situasi ini berlanjut sampai dengan munculnya Monica Seles yang mampu bersaing dengan Graf. Dalam kurun waktu 1991 s/d 1993, Monica Seles mampu mengambil tampuk tenis putri dunia dari tangan Graf. Persaingan panas Graf – Seles berujung pada ditikamnya Seles oleh fans berat Graf di turnamen Hamburg ketika Seles sedang berhadapan dengan Magdalena Maleeva.
Pada tanggal 7 Juni 1993 Graf kembali menjadi petenis putri nomor satu dunia. Status ini berlanjut sampai dengan awal tahun 1997. Adalah munculnya ratu tenis baru, Martina Hingis (petenis muda berbakat asal Swiss) yang mengkudeta Steffi Graf dari nomor satu dunia. Tergesernya Graf oleh Hingis mengingatkan kita dengan tergesernya Navratilova oleh Graf pada 10 tahun sebelumnya.
Setelah munculnya Hingis yang 11 tahun lebih muda, Graf seakan sudah habis energi untuk bersaing di level tertinggi. Graf makin sering cedera dan usia sudah bertambah tua. Pada Agustus 1999, Graf (saat itu di peringkat 3 dunia) memutuskan gantung raket dan mundur dari tenis profesional setelah tidak mampu meneruskan pertandingan di San Diego akibat cedera.
Steffi Graf berkarir profesional sebagai pemain tenis sejak 1984 s/d 1999 (15 tahun). Dalam karirnya Graf menjuarai 107 turnamen WTA, 22 Grand Slam dan 1 Medali Emas Olimpiade. Graf menjadi petenis nomor satu dunia dengan rekor 186 minggu berturut-turut dan rekor total 377 minggu. Dengan pencapaian ini, Steffi Graf sangat layak disebut sebagai Ratu Tenis di abad ke-20. Saat ini Graf hidup bersama suaminya Andre Agassi yang juga petenis dengan memiliki 2 anak dan tinggal di AS.
Rekor-rekor Steffi Graf dalam tenis profesional WTA :
- Golden Slam 1988 (Australian Open, French Open, Wimbledon, US Open, Olimpiade)
- 22 gelar Grand Slam (Australian-4, French-6, Wimbledon-7, US-5)
- Petenis No. 1 dunia selama 186 minggu berturut-turut
- Petenis No. 1 dunia selama total 377 minggu
- Petenis No. 1 dunia dalam 8 kali tutup tahun (1987-1990 dan 1993-1996)