Pelantikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC.NU) Tapanuli Selatan masa khidmat 2014 – 2019 yang dirangkai dengan Istighotsah dan Tabligh Akbar telah dilaksanakan pagi tadi 29 Nopember 2014 / 6 Safar 1436 H di Galanggang Nasomarrongit, Bagas Godang Janji Mauli MT, Batang Angkola, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
Pelantikan ini dihadiri Bupati Tapanuli Selatan yang sekaligus Mustasyar PC.NU Tapanuli Selatan, H. Syahrul M. Pasaribu, SH beserta para pimpinan SKPD, Kapolres AKBP Drs.Parluatan Siregar, Anggota DPRD, Ketua MUI, Ketua BAZNAS dan unsur pemerintahan dan organisasi keagamaan se-Tapsel. Acara berlangsung dengan lancar dan sukses dengan menghadirkan lebih dari 5000 orang warga nahdliyin yang terdiri dari Alim-ulama NU, guru dan siswa pondok pesantren se-Tapsel, Muslimat NU, BKMT se-Tapsel, Perwiridan Yasin, GP Ansor, Fatayat, PMII dan para undangan lainnya.
Kemeriahan acara ini dimulai dengan pawai yang dipimpin oleh Drum Band Pondok Pesantren Syech Muhammad Baqi Basilam Baru menuju tempat acara. Al Ustadz H. Yusuf Nasution gelar Tuan Nalomok (Pimpinan Pondok Pesantren Al Yusufiyah Huta Holbung) beserta 8 orang ulama lainnya dipercaya untuk memimpin Istighotsah Akbar. Kalimat-kalimat pujian kepada kebesaran Allah dan pujian serta sholawat kepada Nabi Besar Muhammad SAW dikumandangkan oleh Tuan Nalomok beserta para undangan dengan syahdu dan merdu khas kaum Nahdliyin.
Ketua Panitia, Ismail Harahap, S.Ag, dalam laporannya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah turut membantu demi kelancaran dan kesuksesan acara ini. Kemudian PWNU Sumatera Utara yang diwakili oleh H. Adlin Damanik membacakan SK PBNU tentang pengurus baru PC.NU Tapanuli Selatan sekaligus melantik PC.NU Tapanuli Selatan masa khidmat 2014 – 2019. Setelah dilantik Bupati dan beberapa undangan lainnya diberikan kesempatan mengucapkan selamat kepada para pengurus baru.
Setelah prosesi pelantikan, Rois Syuriyah PC.NU Tapanuli Selatan, KH Abdulloh Harahap (Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Falah Tamosu) memberikan Kata Iftitah. Rois Syuriyah mengatakan bahwa NU Tapanuli Selatan sudah lama tertidur dan akan dibangkitkan kembali. NU itu lahir dari pesantren dan sebagai pimpinan pesantren beliau akan menjadi bagian dari kebangkitan NU di Tapanuli Selatan ini. Tidak lupa beliau mendoakan agar Bapak Bupati Tapanuli Selatan beserta keluarga selalu sehat wal afiat sehingga Tapanuli Selatan ini bisa lebih maju dari tahun-tahun sebelumnya.
Ketua Tanfidziyah PC.NU Tapanuli Selatan, Drs. H. Ihwan Nasution, dalam sambutannya mengatakan bahwa Tapanuli Selatan adalah Serambi Mekkahnya Sumatera Utara. “Kita tidak boleh lupa bahwa dulu Tapanuli Selatan telah melahirkan segenap ulama yang masyhur di NU sampai ke tingkat nasional sebutlah Syekh Musthafa Husein Nasution, Syekh Ali Hasan Ahmad Addary dan Syekh Mukhtar Muda Nasution telah mengharumkan nama Tapanuli Selatan ini menjadi Serambi Mekkah di Sumatera Utara. Kami sebagai pengurus baru PC.NU Tapsel akan membangkitkan kembali ke-NU-an di bumi Tapsel ini dan tentunya kami berharap agar Bapak Bupati tetap mendukung penuh demi bangkitnya kembali NU di Tapanuli Selatan.”
H. Adlin Damanik (Wakil Ketua PWNU Sumatera Utara) dalam sambutannya mewakili Ketua PWNU Sumatera Utara, H Ashari Tambunan, mengatakan bahwa dalam sejarah NU Sumatera Utara pertama kali lahir di bumi Tapanuli Selatan atas prakarsa Syekh Mushtafa Husein (Purba Baru) beserta para ulama lainnya di Tapanuli Selatan. Syekh Mushtafa sendiri menjadi Rois Syuriyah pertama dalam kepengurusan PWNU Sumatera Utara. Dalam perjalanan sejarah NU ada 3 kultur NU yang selalu dilestarikan yaitu kultur keagamaan, kultul sosial dan kultur politik. Sambutan yang berapi-api dari H. Adlin Damanik membakar segenap warga nahdliyin yang hadir dalam acara tersebut.
Bupati Tapanuli Selatan, H. Syahrul M. Pasaribu, berkesempatan memberikan sambutan menjelang akhir acara. Dalam sambutannya Bupati menekankan bahwa dirinya adalah seorang nahdliyin tulen. Semasa kecil beliau mengingat bahwa NU ada dalam barisan terdepan di Tapanuli Selatan dalam melawan paham komunisme yang marak tahun 60-an di Indonesia. Selama 4 tahun memimpin Tapanuli Selatan, beliau membentuk kembali organisasi Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) di bawah pimpinan Ibu Dra. Hj. Hasni Delaila Harahap sebagai wadah bersatu bagi perwiridan yasin desa-desa se-Tapanuli Selatan. “Perwiridan Yasin sudah pasti NU,” tegas Bupati. Beliau berharap agar NU yang baru dilantik ini tidak berhenti sampai di sini dan beliau menunggu karya-karya nyata NU Tapanuli Selatan di masa-masa yang akan datang.
Acara pelantikan ini dilanjutkan dengan Tabligh Akbar oleh Tuan Nalomok. Tuan Nalomok menegaskan bahwa lahirnya organisasi keagamaan seperti NU dan Muhammadiyah adalah untuk melawan kezaliman penjajah. Acara akhirnya ditutup doa yang dipimpin Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang juga Mustasyar PC.NU Tapanuli Selatan, Drs. H. Kosim AR Nasution.
(NU Tapsel / Riza Lubis)
1 COMMENT
Bagus sekali. Setiap kapan pelantikan tersebut dilakukan?