Bagian ini merupakan cerita singkat tentang saya di akhir kelas 3 SMP dan ingin melanjutkan ke SMA. Catatan ini juga saya ambil dari buku catatan harian saya semasa SMP.
13 Maret 1995
Aku mendaftarkan diri ke Kodim 0212/TS untuk dapat mengikuti ujian masuk SMA Taruna Nusantara Magelang. Syukurlah tadi siang semuanya berjalan dengan lancar.
21 Maret 1995
Siang tadi aku ke kantor pos untuk mengirimkan berkas lamaran ke SMAN Matauli Sibolga. Aku bersama temanku si Syukri ke kantor pos dan lancar juga urusannya.
11 Mei 1995
Aku tadi siang dipanggil kepala sekolah ke ruangannya dan beliau menyerahkan surat panggilan test dari Magelang. Ujiannya di Medan tanggal 21 nanti dengan sistem gugur.
16 Mei 1995
Hari ini adalah hari pertama Ebtanas SMP. Ebtanas sampai tanggal 18 nanti dan ada 6 pelajaran yang akan menentukan nilai NEM nantinya.
19 Mei 1995
Semalam baru selesai Ebtanas dan belum tahu hasilnya. Tadi siang di sekolah surat panggilan ujian masuk Matauli datang. Aku akan iku tes gelombang C dan dimulai tanggal 29 nanti. Sebentar lagi aku sama ayah dan Asep mau ke Medan untuk mengikuti ujian TN di Kodam. Kami naik Simpati ke Medan dan Insya Allah besok pagi sampai.
20 Mei 1995
Aku sama ayah dan si Asep ke Kodam pakai mobil kak Emmi. Dari Kodam aku sama kawan-kawan ujian lain diangkut pakai truk tentara ke Mess Naniko di Sunggal. Ayah sama si Asep pun pulang ke Sekata. Sekarang aku di penginapan ini sampai selesai ujian tanggal 24 nanti.
21 Mei 1995
Aku ikut test akademik. Peserta ujian ada sebanyak 348 orang se-Sumatera Utara. Kami dari Tapsel hanya 10 orang saja.
22 Mei 1995
Pagi tadi pas pengumuman agak gelisah juga menunggunya. Ternyata namaku disebutkan di nomor urut 8. Aku pun langsung ke ruangan Psikotest dan Psikolog tentara sudah menunggu. Hanya 40 orang yang ikut Psikotest tadi. Kami dari Tapsel tinggal 2 orang saja.
23 Mei 1995
Tadi pagi aku mengikuti test kesehatan di Rumkit Kodam, Jl Putri Hijau. Ternyata hasil Psikotest tidak langsung diumumkan tetapi dibawa ke Bandung jadi kami masih 40 orang dan belum ada yang gugur. Barusan saja pengumuman hasil test kesehatan dan aku dinyatakan sehat. Ada 12 orang yang gugur pada test ini.
24 Mei 1995
Barusan kami selesai test samapta jasmani di Lapangan Gaperta ini. Aku sedang menunggu kak Emmi dan besok pulang ke Sidimpuan. Tinggal tunggu pengumuman saja tanggal 25 Juni nanti.
28 Mei 1995
Sekarang aku ada di Sibolga di depan SMA 1 tempat ujian masuk Matauli dilaksanakan besok.
29 Mei 1995
Tadi aku mengikuti ujian akademik I di SMA 1. Peserta ujian ada 611 orang dari berbagai macam asal sekolah. Dari SMP 1 Sidimpuan hanya ada 16 orang yang ikut. Aku ada di ruang 24.
30 Mei 1995
Aku mengikuti test akademik II pagi tadi. Sama saja dengan test kemarin hanya soal saja yang berbeda. Soal kemarin dibuat oleh Yayasan Matauli sedangkan soal hari ini dibuat oleh Kanwi Depdikbud Sumatera Utara. Aku baru pulang dari Asrama Matauli unutuk melihat pengumuman test akademik dan ternyata aku lulus. Yang lulus hanya 325 orang saja.
3 Juni 1995
Aku mengikuti ujian Psikotest hari ketiga karena aku masuk kelompk gelombang C. Sudah ada pengalaman di Medan seminggu lalu jadi nggak terkejut lagi.
5 Juni 1995
Aku ikut test kesehatan di RSU FL Tobing Sibolga. Testnya nggak seketat di Medan seminggu yang lalu. Baru saja diumumkan kalau hasilku sehat.
6 Juni 1995
Tadi pagi adalah hari terakhir test masuk Matauli. Test samapta jasmani di Lapangan Simare-mare. Testnya sama persis dengan test samapta di Gaperta. Sekarang aku sedang bersiap mau pulang ke Sidimpuan dan tinggal menunggu hasil test saja.
19 Juni 1995
Pengumuman kelulusan di SMP 1 tadi pagi dan aku LULUS. NEM ku 51,74 dan STTB ku Nilai 100 dan nilaiku ada di peringkat 1.
22 Juni 1995
Aku mendapat telepon dari Pak Dahlan, bapak kosku di Sibolga waktu test. Katanya aku lulus ke Matauli peringkat 1. Aku nggak percaya. Tetapi si Iqbal, temanku di Sibolga telepon juga dan bilang aku peringkat 1 ujian Matauli. Jadi aku sujud syukur juga dan nggak perlu daftar ke SMA lain lagi.
23 Juni 1995
Kubaca koran SIB dan ada pengumuman kelulusan ujian masuk Matauli. Tenyata betul kata Pak Dahlan sama si Iqbal semalam. Aku dapat peringkat 1. Aku sujud syukur lagi karena sudah kenyataan. Tetapi masih ada yang mengganjal yaitu SMA TN belum pengumuman.
25 Juni 1995
Pengumuman TN akhirnya datang dan aku tidak lulus. Dari Sumut ada 6 orang. Gerits, Darma, Eko, Erik (Medan), Iqbal (Sibolga) dan Hasybul (R. Prapat). Akhirnya impian ke Magelang kandas, Medan nggak jadi dan akhirnya Sibolga menjadi tujuanku selanjutnya. SMAN Plus Mataulipun menjadi SMA-ku.
Begitulah sekilas catatan akhir masa SMP dahulu yang tercatat dalam buku catatan harianku semasa SMP. Semoga para pembaca dapat menikmati kisah singkat ini.
Wassalam,
Riza Lubis