“NU harus menjadi kekuatan progresif Islam, bukan sekadar mempertahankan tradisi. Semangat ini hadir sebagai tanggapan atas gagalnya dunia Arab membawa citra peradaban Islam,” kata Kiai Masdar memimpin rapat persiapan Muktamar NU 2015 di Jakarta, Rabu (21/1) sore.
Kegagalan masyarakat Arab, kata Kiai Masdar, bisa diukur dari cara mereka mengatasi persoalan modernitas. Mereka mempertontonkan kekerasan yang sangat keji. Mereka tidak bisa berdamai dengan perbedaan pandangan.
Sementara Indonesia sangat cocok menjadi pemimpin Islam dunia. Sebagai blok peradaban dunia Islam, Indonesia menempati posisi beruntung dilihat dari geografis dan corak keislamannya.
“Untuk itu, NU mesti hadir secara progresif mendorong tawasuth, tasamuh. NU ke depan mesti menjadi motor gerakan anti kejahatan korupsi, persoalan kesejahteraan dalam negeri, dan semangat keilmuan,” tandas Kiai Masdar. (Alhafiz K)